Bagi masyarakat Indonesia baik pedesaan atau juga perkotaan
pasti familiar dengan yang namanya tanaman Serai. Tanaman Serai yang memiliki
nama ilmiahnya Cymbopogon citratus adalah tanaman bumbu alami yang asalnya dari
anggota suku rumput - rumputan. Tanaman Serai sendiri awalnya tumbuh liar
didaerah hutan dan juga lereng gunung di pulau Kalimantan dan Sumatera. Dengan
bercocok tanam Serai yang mudah dan juga praktis, maka tidak heran jika para
petani berlomba dalam membudidayakannya dengan harapan bisa mendapatkan
keuntungan secara finansial. Budidaya Serai sendiri bisa dilakukan dimana saja,
seperti di pot, karung, wadah polybag, dan bisa juga diperkarangan terbuka
seperti di sawah, ladang, perkebunan, daerah perkantoran dan lain sebagainya.
Manfaat dari tanaman Serai ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti
halnya bahan baku herbal alami yang dapat menyembuhkan penyakit keseleo, sakit
pinggang, luka memar. Selain itu juga Serai dapat digunakan untuk penyedap rasa
masakan seperti menghilangkan bau anyir pada jenis kerang - kerangan, udang,
ikan dan lainnya. Karena banyaknya manfaat yang didapatkan dari tanaman Serai
maka banyak orang membudidayakannya agar mendapatkan finansial. Berikut ini cara
budidaya Serai dengan baik dan untung melimpah.
Cara Budidaya Serai
1. Syarat Tumbuh Serai
Pertumbuhan dari tanaman Serai dipengaruhi oleh suburnya
tanah, iklim serta tinggi tempat dari permukaan laut dimana Serai dapat tumbuh
hingga ketinggia 1200 mdpl tapi pertumbuhan optimal berada pada ketinggian 250
mdpl. Iklim yang dibutuhkan Serai ialah iklim lembab, jika musim kemarau
pertumbuhannya akan menjadi agak lambat dan pH tanah berada pada 5,5 - 7,0 serta
curah hujan 1000-1500 mm/tahun dengan bulan kering 4-6 bulan.
2. Persiapan lahan Serai
Lahan jika terdapat semak belukar cukup dibabat dan
dibakar, kemudian langsung dibajak. Setelah itu lakukan pengajiran lubang tanam
dengan jarak tanam ditanah yang subur sekitar 100 x 100 cm dan jika kurang subur
75 x 75 cm dengan ukuran dimensi lubang tanaman ialah 30 x 30 x 30 cm. Melakukan
penanaman Serai bisa juga menggunakan sistem parti dengan ukurannya sama dengan
sistem lubang.
3. Penanaman Serai
Penanaman ialah proses peletakan benih didalam bentuk
anakan kedalam lubang tanam yang telah disediakan. Penanaman ini disesuaikan
dengan jarak tanam yang bertujuan supaya benih bisa tumbuh dengan optimal, sama
dan tak adanya kompetisi dalam penyerapan unsur hara serta cahaya matahari.
Setiap 2 anakan Serai diletakkan dilubang dengan kedalaman 10 cm. Waktu yang
cocok untuk penanaman ialah diawal musim penghujan.
4. Penyulaman Serai
Penyulaman dilakukan jika ada yang mati didalam 1 lubang
dan melakukannya saat tanaman telah berumur 1-2 minggu. Penyulaman sendiri
sangatlah penting dilakukan agar mempertahankan jumlah populasi dan juga
produksi per luas area tanamannya. Anakan yang digunakan dalam penyulaman bisa
berasal dari benih cadangan.
5. Penyiangan Serai
Penyiangan dilakukan 2 bulan sekali hingga panen yang
pertama diumur 6 bulan. Penyiangan gulma dilakukan dengan cara pencabutan dan
juga pembabatan. Rumput atau semak bekas siangan bisa digunakan menjadi
mulsa.
6. Pembumbunan Serai
Pembumbunan sendiri dilakukan pertama kalinya ketika umur
Serai telah 1 bulan dilakukan dengan cara mencangkul tanah yang ada disekitaran
rumpun dengan cara melingkar lalu tanahnya dibumbunkan kerumpun Serai.
7. Pemberian Mulsa
Diberikan Mulsa sendiri karena untuk menjaga kesuburan
tanah dan juga mengurangi penguapan dan menghambat dari pertumbuhan gulma
apalagi pada musim kemarau. Mulsa yang digunakan bisa dari alang - alang, jerami
atau tanaman yang lainnya. Jangan gunakan daun kering Serai sendiri karena dapat
meracuni Serai itu sendiri.
8. Pemupukan Serai
Agar tanah subur dan produksi stabil, tanaman perlu dipupuk
karena pupuk berpengaruh pada produksi daun dan banyaknya minyak atsiri yang
dihasilkan. Pupuk diberikan secara melingari rumpun dengan jarak 25 cm.
Pemupukan sendiri dilakukan bersamaan dengan tahap penggemburan.
9. Panen Serai
Panen pertama tanaman Serai sendiri saat berumur 5-6 bulan
dengan cara memotong daun serai 5 cm diatas ligula dari daun paling bawah yang
kering. panen selanjutnya dilakukan 3 bulan dimusim hujan dan 4 bulan dimusim
kemarau.
Demikianlah informasi mengenai cara budidaya Serai dengan baik
dan untung melimpah. Untuk mendapatkan informasi lain mengenai cara budidaya,
silahkan berkunjung ke blog cara budidaya lengkap, semoga bermanfaat.