Lompong merupakan sumber pangan yang sangat penting dikarenakan
selain menjadi sumber karbohidrat, protein dan juga adanya lemak, Lompong
mengandung unsur mineral dan juga vitamin yang dapat menjadikannya bahan obat -
obat tuntuk kesehatan tubuh. Di beberapa daerah yang ada dikawasan tropis
menjadikan Lompong sebagai makanan pokok. Umbi yang enak dimakan, goreng, rebus
bahkan direbus namun jangan memakan umbinya dengan mentah - mentah karena akan
mengakibatkan gatal dan mengganggu pencernaan yang sangat parah. Sebagai
pengganti nasi, Lompong juga mengandung zat yang berfungsi untuk menyehatkan
tubuh terdapat pada umbinya sedangkan daunnya sendiri menjadi sumber nabati.
Karena banyak manfaat dan juga khasiatnya, dipastikan Lompong banyak
dimanfaatkan dan dibudidaya yang merupakan aset terpenting dalam meraih
keuntungan. Menanam Lompong sangatlah mudah, Namun jika baru pertama kali akan
mengalami kesulitan. Berikut ini cara budidaya tanaman Lompong dengan efektif
agar menguntungkan.
Cara Budidaya Tanaman Lompong
1. Jenis Tanaman Lompong
Diberbagai jenis Tanaman Lompong ada didaerah Bogor ialah
Lompong Sutera, Bentul dan juga Lompng Ketan. Lompong Sutera mempunyai daun yang
warnanya hijau muda dan juga berbulu dengan halus seperti halnya sutera.
Panennya diumur 5-6 bulan dengan ukuran umbinya berwarna kecoklatan dari sedang
hingga besar. Lompong Bentul mempunyai umbi yang lebih besar dibandingkan
lompong sutera dan warna batangnya yang ungu. Dengan panen sekitar umur 8-10
bulan dengan warna kekuning-kuningan dan relatif lebih besar. Sedangkan lompong
ketan memiliki pelepah warna hijau tua kemerahan. Selain jenis itu, biasanya
tidak dapat dikonsumsi karena rasanya yang tidak enak dan juga gatal.
2. Syarat Pertumbuhan Tanaman Lompong
Tanaman Lompong ini lebih baik diproduksi didaerah yang
memiliki iklim rendah dan atau panas dengan curah hujan optimumnya 175 cm
pertahun, dan lompong lebih ke tempat terbuka yang memiliki penyinaran penuh dan
suhu 25-30 derajat C dan kelembaban yang tinggi. Media tanah yang gembur dan
kaya dengan bahan organik sangat disenangi oleh Tanaman Lompong dan akan
menghasilkan hasil yang tinggi pada drainase baik serta pH 5,5-6,5.
3. Penyiapan Bibit Tanaman Lompong
Bibit bisa dari anakan dari pertanaman sebelumnya dengan
anakan yang kedua ataupun ketiga. Anakan dipisahkan dari induk dan disimpan pada
tempat yang kondisinya lembab dan akan digunakan pada musim tanam yang
berikutnya.
4. Penyemaian Bibit Tanaman Lompong
Budidaya Tanaman Lompong ini hanya memerlukan ketekunan dan
juga ketrampilan yang sederhana. Bibit diperoleh dari lompong yang telah berumur
5-7 bulan dan jika dari umbi, umbi yang dipilih dekat dengan titik tumbuh dan
iris lalu tinggalkan satu mata bakal tunas kemudian diiris anginkan dulu dan
waktu disemaikan lapisan bagian didalam irisan dilapisi abu. Saat telah berdaun
2-3 lembar, umbi siap ditanam dengan jarak 75x75 cm dan 30 cm. Pengaturannya
dari varietas dan juga ukuran tanaman.
5. Penyiapan Lahan Tanaman Lompong
Dalam pengolahan dan juga penyiapan lahan, tanah diharuskan
gembur dan juga lepas. Pengolahan dilakukan dengan pembabatan jerami. Jerami
yang ditumpuk lalu dibakar. Dan tanah dibiarkan beberapa hari dan kemudian
dicangkul dan dihaluskan dan buat bedangan serta pemupukan dasar.
6. Pembentukan Bedengan Tanaman Lompong
Bedengan dibentuk dengan 2 baris dengan bedengan selebar
1,2m, dan panjangnya disesuaikan dengan petakan lahan jarak 45 cm atau biasanya
berkisaran 70 x 70.
7. Pengapuran Tanaman Lompong
Lompong mampu tahan dengan tanah yang basah namun hasilnya
tidak bagus, Tanah yang bergambut sangatlah baik tapi masih tetap diberi 1
ton/ha kapur jika pH dibawah 5.
8. Pemupukan Tanaman Lompong
Pupuk bisa dilakukan dengan menggunakan pupuk kandangan
dengan ukuran hanya 2 sendok saja untuk pupuk buatan dan juga 2 genggam untuk
pupuk kandang. Atasnya ditambah tanah yang dicampurkan dengan jerami.
9. Penyiangan dan Pemupukan Tanaman Lompong
Penyiangan akan dilakukan ketika tanaman telah mencapai
waktu umur 1 bulan. Penyiangan dilakukan agar gangguan gulma dalam persaingan
dalam hal unsur - unsur hara tidak terjadi. Sedangkan pemupukan pertama
dilakukan ketika lompong berumur 1 bulan.
10. Pemanenan Tanaman Lompong
Panen talas bisa dimulai ketika berumur 6-9 bulan, dan cara
memanennya dilakukan menggali umbi, dan kemudian pohon talas dicabut dan juga
pelepah dipotong 20-30 cm dari pangkal umbi.
Demikianlah informasi mengenai cara budidaya tanaman Lompong dengan efektif agar menguntungkan. Untuk mendapatkan informasi lainnya mengenai cara budidaya silahkan berkunjung ke blog cara budidaya tanaman terbaru, semoga bermanfaat.