Cara Budidaya Tutut - Tutut jika mendengar
kata ini, mungkin banyak dari kita tidak mengetahui apa itu tutut. Tutut ialah
keong sawah ialah hewan bertubuh lunak dengan memiliki cangkang berbentuk
kerucut. Ciri dari tutut ialah hidupnya disawah dan menjadi hama yang merugikan
bagi petani. namun sekarang menjadi hewan yang menjadi peminat yang banyak
membudidayakannya. Karena tutut atau keong sawah yang jika dijadikan olahan yang
sangat enak dan lezat. Untuk itu, budidaya keong sawah ini sangat prospektif
disekarang ini.
cara budidaya ternak keong sawah atau tutut yang sukses dan mudah.
1. Persiapan Kolam
Dalam membudidayakan tutut, kolam yang akan digunakan bisa
berupa kolam semen ataupun kolam tanah dengan ukuran 8x10 meter. Kolam dibuat
dengan secara yang landai supaya keong bisa naik ke permukaan kolam saat
perubahan suhu di air. Gunakanlah air yang bersumber dari sungai, sumur dan air
mata pegunungan dalam budidaya keong karena keong sawah tidak akan tahan dengan
menggunakan air limbah. Dan juga buat saluran untuk keluar masuk air. Dengan
tanpa harus diberi pupuk seperti kolam ikan. Letakkan ranting atau bambu yang
digunakan keong sawah untuk memanjat serta menempel. Alirkan air dengan
mempunyai kedalaman 50-100 cm.
2. Tabur Tutut
Tutut yang berasal dari rawa dimasukkan kedalam kolam.
Setelah air dialirkan, tutut dapat langsung dimasukkan kedalam kolam. Koeng
hidup di air hangat maupun dingin. dengan ukuran kolam 8x10 meter, tutut yang
dibudidaya bisa mencapai 400-500 kg.
3. Pemeliharaan
Pakan yang dapat diberikan untuk tutut ini ialah daun
hijau yang berbentuk lebar seperti daun pepaya, talas, sente, singkong atau
lain sebagainya. Dengan memberikan pakan pagi dan sore hari. Untuk ukuran kolam
8x10 m dapat memberikan pakan sebanyak 1/2 karung dengan berat 5 kg. Dalam waktu
30 menit saja, pakan itu dapat habis dimakan hewan lunak tutut itu. Tutut juga
bertelur jika mencapai diameter tubuh 5 cm. dari satu indukan tutut menghasilkan
tutut sebanyak 30 ekor rata - rata. Tanpa mengenal musim, tutut bertelur
membentuk granul dan warna pink dan menetas dalam waktu sebulan. Agar tidak
mengalami penyakit, sebaiknya jaga kondisi air, dan kondisi keong juga perlu
diperhatikan. Misal dengan mengaduk air apakah keong mengapung, jika mengapung
berarti keong mati dan pindahkan agar tidak menulari keong yang lainnya.
4. Panen
Saat setelah 2 minggu dari waktu pertama budidaya, tutut dapat dipanen. umumnya 1 kolam yang berukuran 8x10 dapat menambah berat keong sekitar 10%. Ketika tutut diangkut, jangan lupa menyiramkan air ke karung agar air masuk ke karung untuk menjaga kelembaban udara di dalam karung.
Demikianlah cara budidaya tutut dengan benar dan efektif.
Kunjungi blog budidaya untuk melihat cara budidaya lainnya. Semoga
bermanfaat.