Jamur Kuping adalah sejenis jamur yang dapat tumbuh dari sisa -
sisa tumbuhan yang tersisa atau juga kayu yang lembab. Jamur Kuping atau biasa
disebut dengan tumbuhan berdaun lebar ini mirip dengan telinga manusia, karena
itulah jamur ini dinamakan jamur kuping. Warna dari Jamur Kuping ini biasanya
hitam atau cokelat kehitaman, namun ada juga yang mempunyai warna coklat tua.
Untuk budidaya, biasanya Jamur Kuping yang mempunyai nilai bisnis yang tinggi
ialah yang berwarna coklat dibagian atas tubuh buah serta warna hitam dibagian
bawah tubuh buah, dan berukuran kecil. Siklus hidup dari Jamur Kuping tidak
berbeda dari jamur lainnya seperti jamur tiram atau juga shiitake. Jamur Kuping
juga ialah salah satu konsumsi jamur yang mempunyai sifat saat dikeringkan lama,
lalu direndam dengan air didalam waktu yang relatif singkat dapat kembali
seperti bentuk dan juga ukuran segarnya. Jamur Kuping biasa dijadikan sebagai
bahan masakan seperti sayur kimlo, tauco jamur, nasi goreng jamur dan lainnya
dengan rasa yang tentunya lezat serta tekstur yang lunak. Agrobisnis Jamur
Kuping mempunyai prospek yang cerah jika dikembangkan kedalam skala agroindustri
karena lahan yang digunakan tidak terlalu luas, bahan baku dalam penanaman jamur
berbentuk limbah seperti serbuk gergaji, serpihan kayu serta waktu dan bibit
sampai pemanenan yang sangat singkat diikuti dengan harga jual jamur yang tinggi
karena mengandung gizi yang tinggi untuk kesehatan dan pengobatan. Berikut ini
cara budidaya Jamur Kuping dengan baik dan menghasilkan.
Cara Budidaya Jamur Kuping
1. Persiapan Bibit Jamur Kuping
Untuk menghasilkan panen yang optimal, budidaya Jamur
Kuping harus menggunakan bibit yang berkualitas dan bermutu. Untuk usaha
budidaya skala kecil dapat membeli bibit F4 yang telah siap pakai.
2. Menyiapkan Media Tanam Jamur Kuping
Media tanam yang digunakan untuk budidaya Jamur Kuping ini
ialah serbuk gergaji kayu yang sudah diayak 85-90%, bekatul 10-15%, kapur CaCO3
1-3%, serta air yang secukupnya. Campurkan bahan - bahan tersebut sampai rata
dan atau sampai diperoleh kadar air media antara 50-70%.
3. Fermentasi Media Tanam Jamur Kuping
Tujuannya ialah untuk menghasilkan media yang ideal untuk
pertumbuhan Jamur Kuping. Caranya yakni media didiamkan selama 3-5 hari. Selama
proses fermentasi media, suhu akan meningkat mencapai 70 derajat C. Supaya
fermentasinya merata, perlu dilakukan pembalikan media setiap antara 2-3 hari.
Media yang siap digunakan dicirikan dengan berubahnya warna media menjadi
berwarna coklat atau kehitaman.
4. Pembuatan Baglog Jamur Kuping
Media tanam yang telah melalui proses fermentasi dimasukkan
kedalam kantong plastik yang tahan terhadap panas dengan kapasitas 1 Kg dengan
ukuran 30x20 cm dan ketebalan 0,5 mm sampai setinggi 20 cm. Kemudia media
dipadatkan dengan menggunakan pengepres atau juga bisa dipukul-pukul dengan
menggunakan botol. Pemadatan dilakukan sampai bagian dari bawah plastik rata dan
akan menyerupai botol / baglog. Bentuk leher plastik mengerucut supaya mudah
dimasukkan ring. kemudian tutup mulut botol dengan menggunakan kapas serta
pasang penutup baglog dengan plastik penutup. Tujuannya supaya saat pengukusan
air tidak mudah masuk kedalam baglog.
5. Sterilisasi Jamur Kuping
Prinsip dari Sterilisasi ini sendiri ialah menguapi media
tanam supaya mikroba liar akan mati sehingga media terbebas dari kontaminasi
dengan dilakukan di suhu 950 - 1200 C dalam waktu sekitar 6-8 jam. baglog yang
sudah di sterilisasi lalu didiamkan diruang inokulasi sampai suhunya kembali
menjadi normal.
6. Inokulasi Jamur Kuping
Jika suhu di baglog telah kembali dengan normal, lakukan
proses inokulasi / penanaman bibit dimasing - masing baglog. Selama tahap
inokulasi, ruangan serta proses kerjanya diharuskan dalam keadaanya yang steril
dan sirkulasi udara didalam ruangan berlangsung baik. Caranya ialah yaitu
semprot kedua tangan dengan alkohol 70%, lalu panaskan stik besi atau kawat
dengan cara membakarnya diatas api spiritus, dan dinginkan, semprot botol bibit
dengan alkohol supaya steril, dan buka tutup kapas baglog diatas api spiritus
yang digunakan untuk mengurangi kontaminasi, lalu masukkan stik / kawat kedalam
botol bibit, lalu lepaskan penutup baglog, dan mauskkan bibit kedalam mulut
baglog, goyankan cincin supaya bibit menyebar kepermukaan baglog, lalu tutup
kembali baglog dengan menggunakan kapas.
7. Inkubasi Jamur Kuping
Supaya miselium Jamur Kuping cepat tumbuh, lakukan inkubasi
baglog di suhu 280-350 C, kelembaban 80%, dan juga cahaya lampu TL 60 watt.
Inkubasi Jamur Kuping dilakukan setelah 4 hingga 8 minggu dengan ditandai
pertumbuhan miselium warna putih yang telah memenuhi baglog. Namun jika 5 minggu
lebih melakukan masa inkubasi tetap tidak ada pertumbuhan miselium, itu
menandakan inokulasi gagal.
8. Panen Jamur Kuping
Waktu panen Jamur Kuping yang benar ialah jika Jamur Kuping
sudah tumbuh maksimal ditandai dengan gelombang yang tidak merata ditepi jamur
dan umurnya 3-4 minggu saat pembentukan calon tubuh buah. Didalam satu periode
penanaman Jamur Kuping selama 5-6 bulan, Jamur Kuping bisa dipanen sebanyak 4-6
kali. Jamur Kuping dilakukan dengan cara mencabut Jamur Kuping dan juga akarnya
karena akar yang tidak dicabut dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang
berikutnya. Jika tertinggal, lebih baik untuk segera mengeluarkannya dari dalam
baglog.
Demikianlah informasi mengenai cara budidaya Jamur Kuping dengan baik dan menghasilkan. Untuk mendapatkan informasi lain tentang cara budidaya, silahkan berkunjung ke blog cara budidaya lengkap, semoga bermanfaat.a