Biji dan juga minyak wijen sudah sangat familiar kita dengar
karena secara tradisional wijen banyak digunakan sebagai olahan makanan oleh
masyarakat seperti yang terkenal yakni jajanan pasar onde - onde yang kulitnya
menggunakan biji wijen. Minyak wijen pun telah dikenal secara umum yang dapat
mengikat kolestrol sehingga aman untuk para penderita kolestrol tinggi. Meski
telah terkenal secara luas di Indonesia, tapi hanya dibeberapa daerah saja yang
membudidayakan wijen secara komersil padahal wijen sangat tumbuh baik didaerah
tropis seperti di negara kita ini. Wijen yang memiliki nama ilmiahnya Sesamum
indicum L ini berasal dari benua afrika tepatnya didaerah negara Ethiopia.
Tanaman Wijen sendiri mempunyai kandungan protein yang sangat tinggi dan telah
diverifikasi 24 jenis dari tanaman wijen yang dapat memberikan manfaatnya.
Berikut ini cara menanam wijen agar menghasilkan profit yang besar.
Cara Budidaya Wijen Secara Benar
1. Syarat Tumbuh Wijen
Wijen bisa tumbuh didaerah tropis dan subtropis 35 derajat
LU dan 45 derajat LS dengan ketinggian mencapai 1-1200 mdpl. Wijen sendiri
sangat sensitif terhadap suhu yang rendah, curah hujan yang tinggi serta cuaca
yang mendung apalagi disaat pembungaan. Suhu yang optimal untuk menanam wijen
ialah 25 derajat hingga 30 derajat Celcius dengan cahaya yang penuh. Curah hujan
yang diperlukan 300-1000 mm dan toleran terhadap kekeringan yang terjadi namun
tanaman wijen tidak akan tahan dengan genangan. Wijen sendiri termasuk kedalam
tanaman hari pendek, sekitar 7 jam per harinya. Tanah yang dibutuhkan oleh Wijen
ini sendiri semua berhasil dan juga baik namun pada kondisi tanah yang lempung
serta berpasir dengan pH 5,5-8,0 yang membuatnya semakin subur. Karena tanaman
wijen tidak suka tergenang, jadi harus memiliki sistem drainase yang baik.
2. Pembenihan Wijen
Pembenihan wijen sendiri dikembangbiaknya dengan cara
generatif yang artinya dengan menggunakan biji. Dalam mendapatkan hasil yang
maksimal, biji yang dipilih harus yang memiliki kualitas bagu dan juga berasal
dai varietas yang unggulan. biji yang baik harus memenuhi persyarat antara lain,
biji berasal dari tanaman yang baik, terutama baik dalam pertumbuhannya,
berbatang dan juga berbuah banyak, buah yang sehat, tidak terserang oleh hama
atau juga penyakit dan bebas dari segala kotoran. Selain itu juga biji tidak
mengalami kecacatan dan luka karena jika biji cacat akan sulit tumbuhnya dan
mutunya pasti jelek. Juga biji tidak keriput dan tidak tercampur dengan varietas
yang lain yang diambil dari areal pertanaman yang seragam. Untuk mendapatkan
biji agar memenuhi semua persyaratan diatas dapat dilakukan sendiri atau juga
dengan cara membel. Untuk pengadaan sendiri, dilakukan dengan cara memilih
tanaman yang sehat dan juga berbuah banyak, lalu potong dan pisahkan dengan
tanaman yang lain. Biji kemudian dibersihkan lalu dijemur. Jika telah mengering,
biji dimasukkan kedalam botol dimana bagian atasnya dilapisi dengan abu agak
tebal lalu ditutup rapat. Selain dengan pengadaan sendiri juga dapat dibeli
ditoko - toko pertanian yang bersertifikat karena akan terjamin kualitasnya.
3. Penanaman Wijen di lahan Kering
Jika memilih penanaman wijen dilahan yang kering, perlu
diperhatikan mengenai pengolahan tanah, penentuan saat tanam dan
penanamannya.
3.1 Pengolahan Tanah
Lahan yang akan digunakan untuk menanam wijen harusnya
dipersiapkan dengan baik dimana tanah yang diharuskan gembur, mempunyai drainase
yang baik, mempunyai bahan ornaik yang cukup dan steril. Pengolahan dan
persiapan tanah dapat dilakukan selama 2 bulan. Untuk 1 bulan pertama, tanah
diberokan dengan membajak tanah yang bertujuan membalik tanah bagian dalam agar
terangkat keatas dengan kedalaman 40-60 cm dan dibiarkan selama seminggu yang
akan menyebabkan tanah mengalami desinfeksi karena adanya proses oksidasi gas -
gas beracun dan patogen akan mati. Kemudian untuk seminggu kemudian dilakukan
pencangkulan bongkahan - bongkahan tanah menjadi tipis - tipis agar tanah hancur
dan menjadi gembur, lalu ratakan. Kemudian biarkan tanah selama seminggu.
Seminggu kemudian, cangkul atau bajak tanah dengan pemupukan dasar yang
menggunakan pupuk kandang dengan dosis 15-20ton/ha dan biarkan selama seminggu.
seminggu kemudia lakukan kembali tanah dengan dilakukan pembentukan bedengan dan
parit - parit.
3.2 Pengapuran Tanah
pengapuran dilakukan jika tanah mempunyai pH kurang dari
5,5 yang dilakukan 2 minggu sebelum tanam.
4. Penanaman Wijen di lahan Basah
Selain ditanah yang kering, Wijen juga dapat ditanam diarea
lahan yang basah. Persiapannya sama seperti penanaman wijen di lahan kering
seperti pengolahan tanah dan juga penetuan saat tanam dan penanaman.
4.1 Pengolahan Tanah
Untuk pengolahan tanah, pertama tanah dikeringka terlebih
dahulu kemudian tanah dibajak sedalam 40-60 cm dan dibiarkan selama seminggu
agar kuman penyakit terjadi proses oksidasi gas - gas beracun. Kemudian
penyisihan tanah untuk pemecahan gumpalan tanah secara tipis - tipis sampai
memperoleh tanah yang gembur dan halus sekaligus meratakannya serta biarkan
selama seminggu. Lalu dilanjutkan dengan penggemburan tanah sedalam 4 cm dan
pembentukan bedengan dan juga parit - parit. Penyiangan pun dilakukan untuk
menjaga persaingan dengan tanaman lain dalam mendapatkan mineral dan
air.
5. Pola Tanam Wijen
Tanaman Wijen bisa ditanam dilahan basah ataupun lahan
kering. Untuk lahan basah sendiri biasanya ditanam dimusim kemarau yang akan
membutuhkan pengairan yang cukup dengan pengisian polong (umur 60-70 hari) namun
jangan sampai tergenang. Untuk dilahan kering Wijen biasanya ditanam dimusim
penghujan.
6. Penanaman Wijen
Untuk penanaman Wijen sendiri dengan jarak yang bervariasi
tergantung dari varietas tanaman. Penanaman dengan tugal sedalam 2 hingga 4 cm,
dan tiap lubang tanam diberi 5 biji. Untuk memudahkan penanaman biji dicampu
dengan abu atau pasir halus.
7. Pemupukan Wijen
Dosis yang diberikan untuk pemupukanadalah 100 Kg Urea per
hektarnya. 1/3 diberikan bersamaan dengan tanam dan untuk sisanya dilakukan
ketika umur Wijen mencapai 4-5 minggu tanam. Pemberian pupuk dapat dilakukan
dengan cara tugal sedalam 5 hingga 7,5 cm dan jarak 5 cm dari lubang
tanam.
8. Pemeliharaan Wijen
Penyulaman dapat dilakukan 6 hari setelah tanam. Sifat dari
tanaman Wijen sendiri mudah hidup bila dipindahkan, jadi memungkinkan
menggunakan bahan tanaman untuk proses penyulaman dari lubang tanam lain yang
tumbuh lebih dari dua tanaman. Sistem ini sebaiknya dilaksanakan 15-20 HST
sehingga tinggal 2 tanaman perlubangnya. Penyiangan tanaman Wijen sendiri jika
ada gulma yang mengganggu.
9. Pengendalian Hama dan Penyakit Wijen
Gangguan dari hama dan penyakit merupakan masalah atau
kendala yang pelik bagi petani. Secara total tidak mungkin dilakukan untuk
pemberantasan hama penyakit karena perkembangannya sendiri sangat cepat dan
sangat sulit dikontrol. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara preventif yakni
pencegahan dilakukan sebelum tanaman diinfeksi hama penyakit dengan menanam
varietas yang tahan terhadap hama penyakit dan juga karena lebih murah, mudah
dan juga aman.
10 Panen dan Pasca panen Wijen
Panen Wijen dapat dilakukan jika 2/3 dari polong buah telah
berwarna hijau kekuningan. Pemanenan dilakukan dengan potong 10-15 cm dibawah
kedudukan buah. Batang Wijen yang sebagai hasil panen diikat, masing - masing
bergaris tengah 10-15 cm dan dijemur dalam keadaan kedudukannya berdiri. Untuk
mendorong biji keluar, batang dipukul - pukul dengan tongkat. Biji yang telah
keluar dari polong biasanya dijemur selama 1 harian penuh supaya kandungan dari
kadar airnya berkurang.
Demikianlah informasi mengenai cara menanam wijen agar menghasilkan profit yang besar. Untuk mendapatkan informasi lainnya mengenai cara budidaya, silahkan berkunjung ke blog budidaya lengkap, semoga bermanfaat.