Akar wangi adalah salah satu dari jenis tanaman liar yang
sengaja untuk ditanam diberbagai daerah di negara yang beriklim tropis serta sub
tropis. Tanaman Akar wangi ini termasuk kedalam keluarga famili graminae,
berumpun lebat, dan akarnya tinggal bercabang banyak serta warna kuning pucat
ataupun abu - abu hingga merah tua. Rumpun dari tanaman Akar wangi ini terdiri
dari beberapan anak rumpun yang bisa dijadikan sebagai bibit. Dari akar tinggal
yang sangat halus itulah dapat tumbuh tangkai daun yang panjangnya sampai 1,5-2
meter. Daun Akar wangi ini sedikit kaku, berwarna hijai hingga kelabu dengan
memiliki panjang mencapai 75-100 cm serta tidak mengandung minya. Tanaman Akar
wangi ini berbunga warna hijau taupun ungu serta berada dipucuk tangkai daun.
Akar wangi dikenal dibanyak daerah seperti di Sumatera, Gayo dengan namanya
useur, di Batak dimanakan hapias, di Minangkabau namanya urekusa, sedangkan
untuk didaerah sunda dinamakan janur, narwastu, ataupun usar. Di Maluku dikenal
dengan nama babuwamendi di Halmahera, Ternate menyebutnya tanaman garamkusu
batawi, dan Tidore menamakan tanaman ini yakni barama kusu batai. Berikut ini
cara budidaya akar wangi agar panen melimpah.
Cara Budidaya Akar Wangi
1. Persyaratan Tumbuh
Faktor yang menentukan kualitas dari minyak akar wangi ini
ialah keadaan tanah dan iklim. Dimana untuk keadaan tanah, akar wangi ini cocok
tumbuh di tanah yang berpasir ataupun tanah abu vulkanik yang ada dilereng -
lereng bukit. Bisa juga akar wangi tumbuh ditanah liat yang mengandung banyak
air, tapi minyak yang terkandung kurang bagus dan tidak maksimal. akar wangi ini
memerlukan keasaman tanah (pH) 6-7 derajat. Sedangkan untuk iklim, akar wangi
ini tumbuh dengan sangat baik 600-1.500 mpdl dengan curah hujan yang cukup
sekitar 140 hari per tahunnya, dan suhu 17-27 derajat celsius dan juga akar
wangi senang dengan mengenai sinar matahari secara langsung.
2. Penyiapan Lahan dan Penanaman
Lahan yang akan digunakan sebagai pertanaman akar wangi ini
harus bersih dari gulma. Dan kemudian dibuat lubang tanam 20x20x20 cm. Jarak
antar tanaman tergantung kesuburan serta kemiringan dari tanah. 2 minggu sebelum
melakukan penanaman, lubang diisi dengan pupuk kandang / kompos 2 kg/lubangnya
dengan kedalaman tanam tidak lebih dari 4 cm, karena akan dapat mengurangi
persentase tumbuh tanaman.
3. Pemeliharaan atau Penyulaman
Penyulaman dilakukan setelah 2 minggu tanam. Tanaman yang
tidak tumbuh bisa terlihat diumur 1-2 minggu saat setelah tanam, apalagi jika
ditanam berupa bibit sobekan yang berasal dari bonggol yang ditanam secara
langsung ataupun anakan tanpa akar.
4. Penyiraman
Di musim kemarau khususnya, penyiraman diperlukan setiap
hari dalam kurun waktu 2 minggu, hingga akar - akar baru tumbuh serta menempel
pada tanah.
5. Pemupukan
Pemupukan dilakukan jika akar wangi ditumpangsarikan dengan
sayuran.
6. Pemangkasan
Seperti tahapan pemupukan, akan dilakukan jika akar wangi
ditumpangsarikan dengan tanaman sayuran.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Hama serta penyakit di akar wangi ini tidak terlalu menjadi
masalah yang penting, karena itu pengendalian biasanya jarang dilakukan.
8. Penanganan Pasca Panen
Waktu pemanenan tiba itu tergantung pada musim. Jika area
yang akan ditanami kembali sama, maka pemanenan dilakukan harus pada musim hujan
supaya bisa tumbuh dengan baik.
9. Pemotongan Bonggol
Bonggol bisa dipotong dengan menggunakan alat pemotong
secara manual seperti golok atau dapat juga menggunakan mesin pemotong /
perajang.
10. Pencucian Akar
Akar yang tanpa bonggol dicuci didalam air mengalir sambil
dikibaskan hingga semua tanah yang menempel terlepas dari akar. Keringkan akar
wangi hingga benar - benar siap untuk dijemur.
11. Penjemuran Akar
Penjemuran dilakukan dari jam 9 pagi hingga jam 2 sore
serta dibolak balik sebanyak 2-3 kali selama sekitar 2 hari diatas lantai
penjemur yang diberikan alas tikar ataupun bambu anyam ketebalan 20-20 cm.
12. Penyimpanan
Jika akar wangi tidak disuling, akar wangi dikemas kedalam
karung plastik serta ditutup dengan rapat, lalu disimpan dengan cara menumpuk
didalam gudang yang tidak tembus cahaya, tidak lembab, serta suhu 20-30 derajat
celsisu dan letakkan jauh dari ketel suling supaya mengurangi penguapan minyak
selama masa penyimpanan.
13. Perajangan Akar
Tujuan dari perajangan akar ialah untuk mengurangi sifat
kamba akar, mempermudah dalam keluarnya minyak dari akar melalui tahapan
hidrodifusi. Merajang bisa dilakukan dengan menggunakan golok ataupun mesin
khusus perajang akar dengan panjang 10-15 cm. akar wangi yang telah dirajang,
harus dimasukkan ke dalam ketel suling agar terhindar dari penguapan minyak dari
bagian akar yang telah dipotong.
Demikianlah cara budidaya akar wangi yang bernilai ekonomis. Untuk mendapatkan informasi terkini mengenai cara budidaya tanaman lainnya, silahkan mengunjungi blog cara budidaya tanaman, terima kasih dan semoga bermanfaat.